KATA PENGANTAR
puja dan puji syukur kehadiran allah swt yang
telah taufik dam hidayahnya kepada kita semua dan makalah yang berjudul
pengangguran terdidik (sarjana) ini bisa saya selesaikan dengan tepat waktu dan
diselesaikan dengan sebaik baiknya
Sallawat serta salam marilah kita
junjungkan kepada nabi besar MUHAMMAD saw yang telah menuntun kita sebagai
umatnya ke jalan yang lurus
Makalah ini saya buat dan saya
ajukan supaya nilai mata kuliah saya “ perekonomian Indonesia dapat memenuhi
syarat ketuntasan
Walau di dalam makalah ini ada
kekurangan atau kesalahan dalam penulisan, saya meminta maaf sebesar besarnya,
wassalamualaikum wr.wb
Penulis
Jakarta 1 april 2011
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................... i
Daftar Isi .............................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah ...................................................................................... 1
1.3 Batasan
Masalah ....................................................................................... 1
1.4 Tujuan Makalah.......................................................................................... 1
Bab II Pembahasan
2.2 sebutkan
penggolongan pengangguran................................................. 2
2.3 Sebutkan
penyebab pengagguran terdidik........................................ 2
2.4 bagaimana
cara mengatasi pengangguran terdidik.......................... 3
Bab III Penutup
BAB 1
PENDAHULUAN
Pengangguran adalah suatu keadaan dimana seseorang yang tergolong dalam
angkatan kerja ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya.
Adapun rumusan masalah dalam
pengangguran terdidik adalah masalah mutu pendidikan, kesiapan tenaga pendidik,
fasilitas, dan Kurangnya lapangan pekerjaan yang akan berimbas pada kemapanan
sosial dan eksistensi pendidikan dalam pandangan masyaraka.
Adapun batasan masalah
pengangguran terdidik dan penyebab utama
pengangguran terdidik adalah kurang selarasnya perencanaan pembangunan
pendidikan dan berkembangnya lapangan kerja yang tidak sesuai denagn jurusan
mereka, sehingga para lulusan yang berasal dari jenjang pendidikan atas baik
umum maupun kejuruan dan tinggi tersebut tidak dapat terserap ke dalam lapangan
pekerjaan yang ada. Faktanya lembaga pendidikan di Indonesia hanya menghasilkan
pencari kerja, bukan pencipta kerja.
Adapun tujuan makalah ini di buat
karena tingginya angka pengangguran di kalangan sarjana ini tak lepas dari
rendahnya keterampilan di luar kompetensi utama mereka sebagai sarjana.
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Pengangguran Terdidik
Pengangguran Terdidik adalah
seseorang yang telah lulus dari perguruan tinggi negeri atau swasta dan ingin
mendapat pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Para penganggur terdidik
biasannya dari kelompok masyarakat menengah ke atas, yang memungkinkan adanya
jaminan kelangsungan hidup meski menganggur. Pengangguran terdidik sangat
berkaitan dengan Masalah kependidikan di negara berkembang pada umumnya, antara
lain berkisar pada masalah mutu pendidikan, kesiapan tenaga pendidik,
fasilitas, dan Kurangnya lapangan pekerjaan yang akan berimbas pada kemapanan
sosial dan eksistensi pendidikan dalam pandangan masyarakat. Pada masyarakat
yang tengah berkembang, pendidikan diposisikan sebagai sarana untuk peningkatan
kesejahteraan melalui pemanfatan kesempatan kerja yang ada. Dalam arti lain,
tujuan akhir program pendidikan bagi masyarakat pengguna jasa pendidikan
2. Jenis-Jenis Pengangguran
A.
Pengangguran
Normal atau Friksional (Frictional
Unemployment)
Pengangguran Normal atau Friksional adalah pengangguran yang
muncul akibat adanya ketidaksesuaian antara pemberi kerja dan pencari kerja
B.
Pengangguran
Siklikal
Pengangguran Siklikal adalah pengangguran yang menganggur
akibat imbas naik turun siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih
rendah daripada penawaran kerja.
C.
Pengangguran
Struktural (Struktural Unemployment)
Pengangguran stuktural adalah keadaan dimana penganggur yang
sedang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu
memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja
D.
Pengangguran
Teknologi
Pengangguran Teknologi adalah pengangguran yang terjadi
akibat perubahan atau penggantian tenaga manusia menjadi tenaga mesin-mesin..
3. Jenis Pengangguran Berdasarkan Cirinya
Berdasarkan kepada ciri
pengangguran yang berlaku, pengangguran dapat pula digolongkan sebagai berikut:
A.
Pengangguran
Terbuka (Open Unemployment)
Pengangguran terbuka adalah tenaga kerja yang sungguh-sungguh
tidak mempunyai pekerjaan. Pengangguran jenis ini cukup banyak karena memang
belum mendapat pekerjaan padahal telah berusaha secara maksimal.
B.
Pengangguran
Terselubung atau Tersembunyi (Disguissed Unemployment)
Pengangguran terselubung adalah tenaga kerja yang tidak
bekerja secara optimal karena suatu alasan tertentu, misalnya pekerjaan yang
tidak sesuai dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki.
C.
Pengangguran
Musiman (Seasonal Unemployment)
Pengangguran musiman adalah keadaan menganggur karena adanya
fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek yang meyebabkan seseorang harus
menganggur.
D.
Setengah
Menganggur (Under Unemployment)
Pengangguran setengah menganggur adalah tenaga kerja yang
tidak bekerja secara optimal karena tidak ada lapangan pekerjaan, biasanya
tenaga kerja setengah menganggur ini merupakan tenaga kerja yang bekerja kurang
dari 35 jam selama seminggu.
4. Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Meningkatnya Pengangguran Terdidik
A.
Ketidakcocokkan
antara karakteristik lulusan baru yang memasuki dunia kerja (sisi penawaran
tenaga kerja) dan kesempatan kerja yang tersedia (sisi permintaan tenaga
kerja). Ketidakcocokan ini mungkin bersifat geografis, jenis pekerjaan,
orientasi status, atau masalah keahlian khusus.
B.
Terbatasnya
daya serap tenaga kerja di sektor formal (tenaga kerja terdidik yang jumlahnya
cukup besar memberi tekanan yang kuat terhadap kesempatan kerja di sektor
formal yang jumlahnya relatif kecil).
C.
Belum
efisiennya fungsi pasar kerja. Di samping faktor kesulitan memperoleh lapangan
kerja, arus informasi tenaga kerja yang tidak sempurna dan tidak lancar
menyebabkan banyak angkatan kerja bekerja di luar bidangnya. Kemudian faktor
gengsi juga menyebabkan lulusan akademi atau universitas memilih menganggur
karena tidak sesuai dengan bidangnya.
D.
Budaya malas
juga sebagai salah satu factor penyebab tingginya angka pengangguran sarjana di
Indonesia.
5. Cara Mengatasi Pengangguran
1. Peningkatan Mobilitas Tenaga
kerja dan Moral
Peningkatan mobilitas tenaga kerja dilakukan dengan
memindahkan pekerja ke kesempatan kerja yang lowong dan melatih ulang
keterampilannya sehingga dapat memenuhi tuntutan kualifikasi di tempat baru.
Peningkatan mobilitas modal dilakukan dengan memindahkan industry (padat karya)
ke wilayah yang mengalami masalah pengangguran parah. Cara ini baik digunakan
untuk mengatasi msalah pengangguran structural.
2. Pengelolaan Permintaan
Masyarakat
Pemerintah dapat mengurangi pengangguran siklikal melalui
manajemen yang mengarahkan permintaan-permintaan masyarakat ke barang atau jasa
yang tersedia dalam jumlah yang melimpah.
3. Penyediaan Informasi tentang
Kebutuhan Tenaga Kerja
Untuk mengatasi pengangguran musiman, perlu adanya pemberian
informasi yang cepat mengenai tempat-tempat mana yang sedang memerlukan tenaga
kerja.
4. Program Pendidikan dan
Pelatihan Kerja
Pengangguran terutama disebabkan oleh masalah tenaga kerja
yang tidak terampil dan ahli. Perusahaan lebih menyukai calon pegawai yang sudah
memiliki keterampilan atau keahlian tertentu. Masalah tersebut amat relevan di
Negara kita, mengingat sejumlah besar penganggur adalah orang yang belum
memiliki keterampilan atau keahlian tertentu.
5 Wiraswasta
Selama orang masih tergantung pada upaya mencari kerja di
perusahaan tertentu, pengangguran akan tetap menjadi masalah pelik. Masalah
menjadi agak terpecahkan apabila muncul keinginan untuk menciptakan lapangan
usaha sendiri atau berwiraswasta yang berhasil.
BAB 3 PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Ketidakcocokkan antara karakteristik lulusan baru yang
memasuki dunia kerja (sisi penawaran tenaga kerja) dan kesempatan kerja yang
tersedia (sisi permintaan tenaga kerja). Ketidakcocokan ini mungkin bersifat
geografis, jenis pekerjaan, orientasi status, atau masalah keahlian khusus.
Jadi pengangguran terdidik juga bisa menimpa siapa saja, bahkan anak presiden
pun bisa
Jadi sebainya kita dalam perkuliahan tidak salah dalam
mengambil jurusan, jadi harus sesuia dengan keahlian di bidang masing masing,
karena pengangguran terdidik bisa menimpa siapa saja
Tidak ada komentar:
Posting Komentar