Tugas Kelompok
KEWIRAUSAHAAN
DISUSUN OLEH : KELAS VI. D (PGSD)
KELOMPOK I :
Kasmawati
Asrawati Asri
Asniar
Wahyuni Semar
Saputry K.
Irma Sari
Mar’atun Qanita
Nurhidayat R.
Nur Aulia Rezki
|
(13)
(14)
(19)
(24)
(30)
(31)
(32)
(38)
|
10540 6526 11
10540 6527 11
10540 6532 11
10540 6537 11
10540 6543 11
10540 6544 11
10540 6545 11
10540 6552 11
|
PENDIDIKAN GURU
SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah, segala puji atas kehadirat Allah swt, atas limpahan rahmat dan
hidayah-Nya yang dianugerahkan kepada kita semua, terutama kepada kami sehingga dapat menyusun makalah ini
tepat pada waktunya.
Penulisan makalah ini dimaksudkan
untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Kewirausahaan “Wiraswasta dan wirausaha”
Adapun penulisan dalam makalah ini,
disusun secara sistematis dan berdasarkan metode-metode yang ada, agar mudah
dipelajari dan dipahami sehingga dapat
menambah wawasan pemikiran para pembaca.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyadari sepenuhnya adanya
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami harapkan dari
para pembaca agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Makassar, Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah........................................................................................ 1
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB
II PEMBAHASAN............................................................................................ 3
A.
Pengertian kewirausahaan dan wiraswasta.................................................
3
B. Tujuan
kewirausahaan.................................................................................. 5
C. Manfaat
kewirausahaan................................................................................ 5
D. Ruang
lingkup kewirausahaan...................................................................... 6
E.
Faktor penyebab keberhasilan
kewirausahaan.............................................. 7
F.
Faktor penyebab kegagalan kewirausahaan................................................. 8
G. Tipe
pokok wiraswasta................................................................................. 9
H. Kelebihan
dan ciri-ciri wiraswasta............................................................. 11
I.
Perbedaan antara wirausaha dengan
wiraswasta........................................ 12
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 14
A. Kesimpulan................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15
BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kewirausahaan (entrepreneurship)
adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju
sukses. Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang
menjadi sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi, kewirausahaan
merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di
Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau
perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Orang
yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan
mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku
sebagai manusia unggul. Pada makalah ini dijelaskan tentang pengertian,
hakekat, ciri-ciri dan karakteristik dan peran kewirausahaan dalam perekonomian
nasional.
B. Rumusan
Masalah
Adapun
rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
A.
Apakah
pengertian kewirausahaan dan wiraswasta ?
B.
Apakah
tujuan kewirausahaan ?
C.
Apakah
manfaat kewirausahaan ?
D.
Bagaimanakah
ruang lingkup kewirausahaan ?
E.
Apakah
faktor penyebab keberhasilan kewirausahaan ?
F.
Apakah
faktor penyebab kegagalan kewirausahaan ?
G.
Apakah
tipe pokok wiraswasta ?
H.
Apakah
kelebihan dan ciri-ciri wiraswasta ?
I.
Apakah
perbedaan antara wirausaha dengan wiraswasta ?
C. Tujuan
Penulisan Makalah
Adapun
tujuan penulisan makalah ini adalah :
A. Apakah pengertian kewirausahaan dan wiraswasta
?
B. Apakah tujuan kewirausahaan ?
C. Apakah manfaat kewirausahaan ?
D. Bagaimanakah ruang lingkup kewirausahaan ?
E. Apakah factor penyebab keberhasilan
kewirausahaan ?
F. Apakah factor penyebab kegagalan
kewirausahaan ?
G. Apakah tipe pokok wiraswasta ?
H. Apakah kelebihan dan ciri-ciri wiraswasta ?
I. Apakah
perbedaan antara wirausaha dengan wiraswasta ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan
usaha. Wira berarti :pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
gagah beranidan berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, bekerja,
berbuatsesuatu. Jadi wirausaha adalah pejuang atau pahlawan yang
berbuatsesuatu. Ini baru dari segi etimologi (asal usul kata). Menurut
KamusBesar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang yang pandai atauberbakat
mengenali produk baru, menentukan cara produksi baru,menyusun operasi untuk
mengadakan produk baru, mengatur permodalanoperasinya serta memasarkannya.Dalam
lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan PembinaanPengusahan Kecil Nomor
961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
· Wirausaha adalah orang yang
mempunyai semangat, sikap, perilakudan kemampuan kewirausahaan.
· Kewirausahaan adalah semangat,
sikap, perilaku dan kemampuanseseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang
mengarahpada upaya mencari, menciptakan serta menerapkan cara kerja,teknologi
dan produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalamrangka memberikan pelayanan
yang lebih baik dan atau memperolehkeuntungan yang lebih besar.
Jadi wirausaha itu
mengarah kepada orang yang melakukanusaha/kegiatan sendiri dengan segala
kemampuan yang dimilikinya.Sedangkan kewirausahaan menunjuk kepada sikap mental
yang dimilikiseorang wirausaha dalam melaksanakan usaha/kegiatan.Kewirausahaan
dilihat dari sumber daya yang ada di dalamnyaadalah seseorang yang membawa
sumber daya berupa tenaga kerja,material, dan asset lainnya pada suatu
kombinasi yang menambahkannilai yang lebih besar daripada sebelumnya dan juga
dilekatkan padaorang yang membawa perubahan, inovasi, dan aturan
baru.Kewirausahaan dalam arti proses yang dinamis adalahkewirausahaan merupakan
sebuah proses mengkreasikan denganmenambahkan nilai sesuatu yang dicapai
melalui usaha keras dan waktuyang tepat dengan memperkirakan dana pendukung,
fisik, dan resikosocial, dan akan menerima reward yang berupa keuangan dan
kepuasanserta kemandirian personal.
Melalui pengertian tersebut terdapat empat hal yang dimiliki
olehseorang wirausahawan yakni:
- Proses berkreasi yakni mengkreasikan sesuatu yang baru denganmenambahkan nilainya. Pertambahan nilai ini tidak hanya diakui olehwirausahawan semata namun juga audiens yang akan menggunakanhasil kreasi tersebut.
- Komitmen yang tinggi terhadap penggunaan waktu dan usaha yangdiberikan. Semakin besar fokus dan perhatian yang diberikan dalam usaha ini maka akan mendukung proses kreasi yang akan timbul dalamkewirausahaan.
- Memperkirakan resiko yang mungkin timbul. Dalam hal ini resiko yangmungkin terjadi berkisar pada resiko keuangan, fisik dan resiko social.
Memperoleh
reward. Dalam hal ini reward yang terpenting adalahindependensi atau kebebasan
yang diikuti dengan kepuasan pribadi.Sedangkan reward berupa uang biasanya
dianggap sebagai suatubentukderajat kesuksesan usahanya.
Pengertian wiraswasta
Wiraswasta
dihubungkannya dengan istilah Saudagar. Walaupun sama artinya dalam bahasa Sansekerta,
tetapi maknanya berlainan. Wiraswasta terdiri atas tiga kata: wira, swa dan
sta, masing-masing berarti; wira adalah manusia unggul, teladan, berbudi luhur,
berjiwa besar, berani pahlawan/pendekar kemajuan, dan memiliki keagungan watak;
swa artinya sendiri; sta artinya berdiri. Sedangkan Saudagar terdiri dari dua
suku kata. Sau berarti seribu, dan dagar artinya akal. Jadi, Saudagar berarti
seribu akal. (Taufik Rashid)
Daoed
Yoesoef menyatakan bahwa seorang wiraswasta adalah:
1. Memimpin usaha, baik secara teknis
dan/atau ekonomis, dengan berbagai aspek fungsionil seperti berikut :
a.
Memiliki,
dipandang dari sudut permodalan, mungkin secara penuh (owner) atau secara
bagian (co-owner)
b.
Mengurus
dalam kapasitas sebagai penanggung jawab, sebagai manager
c.
Menerima
tantangan ketidakpastian dan karenanya menanggung resiko ekonomi yang sulit
diukur secara kuantitatif dan kualitatif
d.
Mempelopori
usaha baru, menerapkan kombinasi-kombinasi baru, jadi disini wiraswasta sebagai
pionir, tokoh yang dinamis, organisator, coordinator
e.
Penemu
(inovator), peniru (imitator) dan yang berhubungan dengan ini, penyalur
memindahkan teknologi.
1. Memburu keuntungan dan manfaat
secara maksimal.
2. Membawa usaha ke arah kemajuan,
perluasan, perkembangan, melalui jalan kepemimpinan ekonomi, demi :
a.
Kenaikan
prestise
b.
Kebebasan
(independence), kekuasaan dan kehormatan
c.
Kontinuitas
usaha
Yang
terakhir ini merupakan perbuatan yang didorong tidak hanya oleh motif ekonomi
tetapi juga oleh pertimbangan-pertimbangan psikologis, sosiologis, dan bahkan
politis. Fungsi apa yang dilakukan oleh seorang wiraswasta serta bagaimana dia
melakukan itu pada gilirannya memberikan kepadanya tipe kepribadian tertentu.
Dipandang dari sudut ini kiranya dewasa ini dapat dibedakan lima tipe pokok
wiraswasta.
B. Tujuan Kewirausahaan
Bahan ajar mata diklat Kewirausahaan
dapat diajarkan dan dikembangkandi Sekolah-sekolah Dasar, Sekolah Menengah,
Perguruan Tinggi, dan diberbagai kursus bisnis. Di dalam pelajaran
Kewirausahaan, para siswadiajari dan ditanamkan sikap-sikap perilaku untuk
membuka bisnis, agar mereka menjadi seorang wirausaha yang berbakat. Agar lebih
jelas, dibawah ini diuraikan tujuan dari Kewirausahaan, sebagai berikut:
- Meningkatkan jumlah para wirausaha yang berkualitas.
- Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
- Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuankewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu,handal, dan unggul.
- Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaanyang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.
C. Manfaat Kewirausahaan
Kewirausahaan
memiliki 4 manfaat sosial, yaitu:
- Memperkuat pertumbuhan ekonomi : menyediakan pekerjaan barudalam ekonomi. Ekonomi saat ini adalah tanah yang subur bagiwirausahawan misalnya : permintaan pelayanan sektor jasa meledak
- Meningkatkan produktivitas : kemampuan untuk menghasilkan lebihbanyak barang dan jasa dengan TK dan input lain yang lebih sedikit.
- Menciptakan teknologi, produk dan jasa baru: komputer digital,mesinfotokopi, laser, power steering.
- Mengubah dan meremajakan persaingan pasar : pasar internasionalmenyediakan peluang kewirausahaan.
D. Ruang Lingkup Kewirausahaan
Ruang
lingkup kewirausahaan sangat luas sekali. Secara umum,ruang lingkup kewirausahaan
adalah bergerak dalam bisnis. Jika diuraikansecara rinci ruang lingkup
kewirausahaan, bergerak dalam bidang:
a. Lapangan agraris
·
Pertanian
·
Perkebunan
dan kehutanan
b. Lapangan perikanan
· Pemeliharaan ikan
· Penetasan ikan
· Makanan ikan
· Pengangkutan ikan
c. Lapangan peternakan
· Bangsa burung atau unggas
· Bangsa binatang menyusui
d. Lapangan perindustrian dan kerajinan
· Industri besar
· Industri menengah
· Industri kecil
· Pengrajin
Ø Pengolahan hasil pertanian
Ø Pengolahan hasil perkebunan
Ø Pengolahan hasil perikanan
Ø Pengolahan hasil peternakan
Ø Pengolahan hasil kehutanan
e. Lapangan pertambangan dan energi
f. Lapangan perdagangan
·
Sebagai
pedagang besar
·
Sebagai
pedagang menengah
·
Sebagai
pedagang kecil
g. Lapangan pemberi jasa
·
Sebagai
pedagang perantara
·
Sebagai
pemberi kredit atau perbankan
·
Sebagai
pengusaha angkutan
·
Sebagai
pengusaha hotel dan restoran
E. Faktor Penyebab Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.
Dalam
menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni bidang
usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk selalu bekerja
keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai
makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang lain,
maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri pada orang
lain.
c. Penampilan yang baik.
Penampilan
adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena itu, untuk
menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan
dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai membuat keputusan.
f. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk
selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk
yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
F.
Faktor
Penyebab Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak semua
kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi sebagian besar
kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang
bisnis.
Berikan
suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada
tempatnya.
c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan
matang.
Dalam
berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan
sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang
usaha yang sedang digeluti
(diteliti).
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
Terkait dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat dan dapat ditekuni dengan baik.
e. Kurang ulet dan cepat putus asa,
sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
f. Kurang tekun dan teliti.
g. Kurangnya pengawasan.
h. Kemacetan yang sering terjadi.
i.
Pelayanan
yang kurang baik.
j.
Tidak
jujur dan kurang cekatan.
k. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
l.
Kekeliruan
dalam memilih lapangan usaha.
m. Menyamakan perusahaan sebagai badan
sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau orang berbisnis harus kikir, kalau
badan sosial, ikhlas beramal, karena apabila perusahaan jadi kikir maka ia
jelas irit.
n. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
o. Kurang dapat menyesuaikan dengan
selera konsumen.
p. Sulit memisahkan antara harta pribadi
dengan harta perusahaan.
q. Mengambil kredit tanpa pertimbangan
yang matang.
r.
Memulai
usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
s. Banyaknya piutang ragu-ragu.
t.
Kekeliruan
menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung
berapa banyak harga pokok.
G.
Lima tipe pokok wiraswasta
1. Wiraswasta sebagai orang vak,
“captain of industry”, di suatu bidang tertentu, dimana ia membaktikan prestasi
teknik dan mengadakan penemuan ataupun peniruan. Yang menjadi perhatian
utamanya adalah aspek teknik dari usaha yang dijalankannya, sedangkan langganan
diperolehnya tidak secara disengaja tetapi melalui mutu barang dan/atau mutu
prestasinya.
2. Wiraswasta sebagai orang bisnis,
yang terus menerus secara tekun menganalisa kebutuhan dan selera masyarakat,
menimbulkan kebutuhan-kebutuhan baru melalui reklame. Yang menjadi perhatian
dan keprihatinan utamanya adalah angka dan grafik penjualan dan karenanya juga
barang (produksi) yang mempunyai masa depan yang cerah.
3. Wiraswasta sebagai orang uang, yang
mengumpulkan dan menyalurkan dana, mendirikan konsern-konsern, yang pada
pokoknya bergerak di pasaran uang dan modal.
4. Wiraswasta sebagai social engineer,
pengusaha yang berusaha mengikat para pekerjanya melalui berbagai karya sosial
(welfareworks), baik atas pertimbangan moral ataupun berdasarkan perhitungan
zakelijk, yaitu mengelakkan kerugian yang diakibatkan pertukaran personil yang
terlalu kerap dan cepat.
5. Wiraswasta sebagai manajer, yang
memajukan usahanya dengan menggunakan pengetahuan-pengetahuan bisnis modern dan
memperhitungkan sepenuhnya azas efisiensi. Disini usaha meraih keuntungan tidak
lagi sinonim dengan usaha mencapai pendapatan yang sebesar mungkin bagi si
pengusaha, sebab alam pribadi pengusaha terpisah dari alam usaha itu sendiri.
Kita mengharapkan secara nasional, kita
memiliki bangsa yang kelak dapat berdiri penuh atas nilai-nilai kepribadian
yang bermutu tinggi. Jadi kewiraswastaan terdiri dari 3 bagian pokok yang tidak
dapat dipisahkan satu dengan lainnya, yaitu:
1. Sikap mental wiraswasta
2. kewaspadaan mental wiraswasta
3. Keahlian dan keterampilan wiraswasta
Bagian ke-3 ini telah banyak didapatkan
dari pendidikan sekolah-sekolah yang ada. Akan tetapi, bagian ke-1 dan ke-2
masih memerlukan banyak waktu dan pemikiran untuk mengembangkannya.
Khususnya untuk masyarakat pedesaan, yang
tingkat pendidikan formalnya hanya rata-rata sampai dengan Sekolah Dasar, maka
pendidikan kewiraswastaan ini harus secara penuh diberikan untuk tiga unsur di
atas. Dorongan untuk memajukan wiraswasta adalah seperti sebuah mobil yang
tidak punya dinamo. Bila sang mobil didorong-dorong maka ia akan berjalan. Akan
tetapi, begitu berhenti didorong, maka mobil pun berhenti. Bukankah yang kita
perlukan dinamo? Dinamo yang dimaksudkan adalah daya penggerak diri.
Jadi, setiap orang harus kita berikan
dinamo itu agar dia dapat berjalan sendiri tanpa perlu didorong. Demikianlah
peranan pendidikan kewiraswastaan dalam memotivasi masyarakat untuk
berpartisipasi dalam pembangunan. Dengan kata lain, bahwa untuk menjadikan
jumlah penduduk yang besar menjadi modal pembangunan adalah melalui pendidikan
kewiraswastaan. (Suparman Sumahamijaya).
Moh. Said Reksohadiprodjo menulis,
bilamana istilah wiraswasta diterima wira atau prawira berarti apa yang
bersifat mulia atau luhur, dan swasta yang biasanya digunakan untuk menyatakan
pihak bukan pemerintah, sebenarnya berarti kemampuan untuk berdiri (=sta) atas
kekuatan sendiri (=swa), jadi kemampuan untuk berdikari, otonom, berdaulat atau
merdeka lahir batin.
Jadi seorang wiraswasta adalah seorang
usahawan yang di samping mampu berusaha dalam bidang ekonomi umumnya dan niaga
khususnya secara tepat guna (tepat dan berguna, efektif dan efisien), juga
berwatak merdeka lahir batin serta berbudi luhur. Gambaran ideal manusia
wiraswasta adalah orang yang dalam keadaan bagaimanapun daruratnya, tetap mampu
berdiri atas kemampuan sendiri untuk menolong dirinya keluar dari kesulitan
yang dihadapinya, termasuk mengatasi kemiskinan tanpa bantuan instansi
pemerintah atau instansi sosial. Dan dalam keadaan yang biasa (tidak darurat)
manusia-manusia wiraswasta bahkan akan mampu menjadikan dirinya maju, kaya,
berhasil lahir dan batin, karena mereka mempunyai kelebihan sebagai berikut:
H.
Kelebihan seorang wiraswasta
1. Tahu apa maunya, dengan
merumuskannya, merencanakan upayanya, dan menentukan program batas waktu untuk
mencapainya.
2. Berpikir teliti dan berpandangan
kreatif dengan imajinasi konstruktif.
3. Siap mental untuk menyerap dan
menciptakan kesempatan serta siap mental dan kompetensi untuk memenuhi
persyaratan kemahiran mengerjakan sesuatu yang positif.
4. Membiasakan diri bersikap mental
positif maju dan selalu bergairah dalam setiap pekerjaan.
5. Mempunyai daya penggerak diri yang
selalu menimbulkan inisiatif.
6. Tahu mensyukuri dirinya, waktu dan
mensyukuri lingkungannya.
7. Bersedia membayar harga kemajuan,
yaitu kesediaan berjerih payah.
8. Memajukan lingkungan dengan menolong
orang lain, agar orang lain dapat menolong dirinya sendiri.
9. Membiasakan membangun disiplin diri,
bersedia menabung dan membuat anggaran waktu dan uang.
10. Selalu menarik pelajaran dari
kekeliruan, kesalahan dan pengalaman pahit, serta berprihatin selalu.
11. Menguasai salesmanship (kemampuan
jual), memiliki kepemimpinan, dan kemampuan memperhitungkan resiko.
12. Mereka berwatak maju dan cerdik,
seta percaya pada diri sendiri.
13. Mampu memusatkan perhatiannya
terhadap setiap tujuannya.
14. Berkepribadian yang menarik,
memahami seni berbicara dan seni bergaul.
15. Jujur, bertanggung jawab, ulet,
tekun dan terarah.
16. Memperhatikan kesehatan diri, tidak
suka begadang, jangan menjadi perokok berat, tidak minum alkohol, dan narkotik.
17. Menjauhkan diri dari sifat iri,
dengki, rakus, dendam, takut disaingi, khawatir dan ragu-ragu (hambatan yang
dibuat sendiri).
18. Tunduk dan bersyukur kepada Tuhan
YME untuk mendapatkan ridhonya, beriman dan memperhatikan hukum Allah,
peraturan dan hukum yang berlaku sebagai pedoman. (Suparman Sumahamijaya).
Seorang wiraswasta ialah seseorang yang
memiliki pribadi hebat, produktif, kreatif, melaksanakan kegiatan perencanaan
bermula dari ide sendiri, kemudian mengembangkan kegiatannya dengan menggunakan
tenaga orang lain dan selalu berpegang pada nilai-nilai disiplin dan kejujuran
yang tinggi.
Jika ada orang melaksanakan usaha,
mencapai kemajuan sebagian besar melalui KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme)
atau hanya sebagai calo, tukang catut, maka dia itu tak tergolong wiraswasta
sejati, bisnis seperti ini akan mengalami kehancuran pada waktunya.
Jadi ciri-ciri seorang wiraswasta
ialah:
1. perilaku orangnya terpuji, disiplin,
jujur, tekun
2. Berani menanggung resiko dengan
penuh perhitungan yang matang
3. Mempunyai daya kreasi, motivasi dan
imajinasi
4. Hidup efisien, tidak boros, tidak
pamer kekayaan (demonstration effect).
5. Mampu menarik orang lain, karyawan
untuk bekerjasama
6. Mampu menganalisa, melihat
peluang-peluang
I.
Perbedaan antara wirausaha dengan
wiraswasta
Definisi wirausaha antaralain adalah
seseorang yang dapat mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan
barang dan jasa yang baru, dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau
mengolah bahan baku baru. Orang yang berani menanggung resiko atas bisnis yang
ia tekuni. Orang tersebut juga melihat bahwa terdapat suatu peluang luar biasa
dalam suatu bidang. Seseorang yang mengorganisir dan menanggung resiko sebuah
bisnis atau usaha.
Sedangkan pengertian wiraswasta
adalah orang yang berani bersikap, berfikir dan bertindak menurut kemampuan dan
keberanian untuk menciptakan pekerjaan sendiri, mencari nafkah dan berkarir
dengan sikap mandiri. Seseorang yang memiliki dorongan untuk menciptakan
sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan, disertai modal dan
resiko, serta menerima balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi atas
usahanya tersebut.
Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dan suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan wiraswata merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri.
Jadi perbedaan antara wirausaha dan wiraswasta terletak pada sikap mental dan suatu bentuk gerak usaha dari perwujudan sikap itu sendiri. Jelas bahwa wirausaha merupakan suatu bentuk usaha sendiri. Artinya, orang yang berwirausaha pasti bekerja sendiri, bukan bekerja pada orang lain. Sedangkan wiraswata merupakan suatu sikap mental yang berani berdiri diatas kekuatan sendiri. Sikap ini bisa digunakan bagi seorang karyawan yang bekerja ‘ikut orang’ atau bagi yang punya usaha sendiri.
Sebagian ahli mambedakan kedua
istilah wirausaha dengan wiraswasta, tetapi perbedaan itu dinilai tidaklah
terlalu signifikan. Sehingga dalam banyak literatur, antara istilah wiraswasta
dan wirausaha sering berganti tempat alias artinya dianggap sama. Bahkan dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia kedua istilah tersebut tidak dibedakan artinya
atau dianggap sama. Perbedaan lain yang hampir mirip dengan contoh diatas
adalah kewirausahaan, wirausahawan, pengusaha dan swasta.
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira
dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan, manusia unggul, berbudi luhur,
berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan
bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat
mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan
produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta
memasarkannya.
e. Usaha berarti perbutan amal, berupa
sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira usaha secara etimologi berarti
pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi Presiden No.4/1995, kewirausahaan
adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha
atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru
dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan
keuntungan yang lebih besar.
Kata
inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi dipandang
sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut sebagai koordinasi baru
dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai tambah, yang berkaitan dengan
oraganisasi. Pemegang saham maupun masyarakat luas. Jadi inovasi adalah
mengkreasikan dan mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi
baru itu dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan
sistem baru.
DAFTAR PUSTAKA
Isya
Ansyari blog http://learnmine.blogspot.com/2013/05/makalah-kewirausahaan.html#ixzz34UZ4pb5v
Abdullah,
Hobir. (1996). “wirausaha dan
wiraswasta”. Jakarta : Erlangga.
Yusuf,
Suhendra. (1994). Teori Terjemah.Bandung
: Pustaka Jaya.
Thanks you
BalasHapus
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut